Selasa, 16 September 2014

#PidiBaiqQiraat

Selalu ada satu orang khusus yang akan mendengarmu, dengan siapa kamu dapat berbicara tentang hampir segalanya.

Dia menjadi orang yang memahami dirimu ketika engkau butuh.

Mendengar perasaanmu bahkan tanpa perlu kau ungkapkan melalui kata-kata.

Ketika dia membuat dirimu tenang, kau mengerti untuk apa bersamanya.

Bahwa bersama orang yang kau cintai, tak akan pernah peduli oleh apapun yang kau takutkan.

Kemudian dengannya engkau tersenyum, engkau tertawa, dan hal lainnya lagi yang lebih menyenangkan dari itu.

Selalu ada satu orang khusus yang akan bersamamu, menjadi sumber kebahagiaan dari semua yang engkau miliki.

Orang khusus itu adalah dirinya yang akan merisaukan dirimu di hari yang hujan dan penuh petir.

Ketika jauh, kau rindu, oleh pikiran bahwa engkau yakin sesuatu yang indah akan terjadi ketika bersamanya.

Dia datang, bukan melulu bicara soal cinta, tetapi untuk menghadirkan dirinya yang pandai membuat dirimu merasa istimewa.

Kamu hanya melihat dirinya memiliki tanggung jawab sebagai seorang kekasih.

Dan kau tau yang melibatkan dirimu, dialah ahlinya.

Selalu ada satu orang khusus yang akan bersamamu, bahkan jika cemburu kau senyum karena bukan api yang menghanguskan.

Asmara itu menggelora, dan kamu ingin bersamanya karena kamu tahu dengan siapa kamu tenang.

Pikiran atas kasih sayang yang dia berikan kepadamu, menjadi dasar di atas semua sikap dan perilakunya kepadamu.

Kau senyum untuk apa yang dikatakannya : "Jika aku sudah sayang. Tak akan pernah berakhir, bahkan ketika kau ingin berhenti."

Katanya : "Aku mencintaimu, sebagai benar-benar mencintaimu, sesibuk apa pun diriku, selalu akan berusaha meluangkan waktu untukmu"

Bahkan jika dia harus mengatakan "Aku mencintai dirimu", kamu merasa tidak perlu lagi untuk memeriksa kesungguhannya.

Adakalanya kamu marah tetap dia berkata :  "Aku mencintaimu, biarlah, ini urusanku. Bagaimana kamu kepadaku, terserah, itu urusanmu"

Maka itulah yang akan kau rasakan bersama dengannya jika benar ia ada. Mengatakannya dalam gelombang kekuasaan logika dan perasaan.

Pelajaran hikmat dan kasih sayang, datang darinya, dan engkau tidak usah mencarinya karena dia selalu ada waktu untuk bersama dengan dirimu.

Kamu hanya memiliki keyakinanmu sendiri bahwa kamu mencintainya dan itu serius.

Dia tersenyum, dan katanya : "Berterimakasihlah kepadamu yang sudah bisa membuat aku bahagia menyayangimu"

(Pidi Baiq 1972 - 2098) - @pidibaiq Imam besar The Panasdalam.